Syekh Maulana Mansyur Banten Syekh Maulana Mansyur / Syekh Mansyuruddin / Syekh Mansyur Cikaduen W. 1672 M beliau adalah seorang ulama berdarah bangsawan Banten putra dari Syarif Abul Fath Abdul Fatah Al Azmatkhan Al Ba'alawi Al Husaini Sultan Ageng Tirtayasa yang berdakwah di wilayah Banten Selatan atau kalau sekarang Pandeglang dan sekitarnya. Beliau terkenal akan kekeramatan dan kealimannya dalam ilmu Alqur'an, karena kealimannya tersebut beliau dinikahkan dengan seorang putri Syekh Demang Lancar, yg bernama putri Sarinten dan bermukim serta berdakwah di desa yg kini bernama Kadubungbang. Makam Syekh Demang Lancar terletak di daerah Cilancar yg berjarak sekitar 200 m dari situs batu Quran dan Nyai Sarinten dimakamkan di Cikarae berjarak sekitar 300 m dari situs batu Quran. Setelah istri beliau wafat beliau beserta santri-santrinya hijrah dan membuka permukiman baru yang kini bernama kampung Cikaduen Kecamatan Cimanuk. Sebagaimana putra-putra Sultan Ageng Tirtayasa yang lain yakni Raden Shagiri yg berjuang serta berdakwah di Batavia, Raden Sake berjuang di Bogor dan Raden Athif di daerah Serpong Syekh Mansyur pun ikut berjuang dan berdakwah dengan menyebarkan ilmu-ilmu Al Quran di wilayah Banten khusunya Banten Selatan. Sampai ahir hayatnya, makam Syekh Mansur dan petilasan beliau di situs batu Quran sampai detik ini masih ramai di ziarahi dari pelosok Nusantara apalagi pada hari-hari besar Islam beribu-ribu jamaah keluar masuk Qubah makam untuk bertabaruk dan bertawasul kepada Sohibul Karomah Syaikh Maulana Mansyur Cikaduen Pandeglang Banten, Wallahu a'lam bis shawab.
REPUBLIKACO.ID, JAKARTA - Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a mengatakan menurut para ulama ada
Dinasajeroning lalampahan ka Mekkah Syech Mansur hilap ka wasiat sepuhna anjeuna singgah heula ka pulau Majeki, di dieu anjeuna nikah sareng ratu jin gaduh putra hiji. Salami Maulana Mansyur di pulau Majeki, Sultan Adipati Ishaq di banten kena rayuan Walanda nu antukna anjeuna janten diangkat sultan ku Walanda.
Dalamunggahan itu, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta tersebut mengaku mendapat kabar duka dari asisten Syekh Ali Jaber. Gus Miftah lantas mengungkap sebuah janji yang pernah dilontarkan Syekh Ali Jaber. “Guru @syekh.alijaber engkau berjanji mau datang ke pondok Jogja,” ungkapnya.Ngebutaja di amalan harian. Tambahin dengan mendawamkan, atau membiasakan, dengan membaca 4 Surah Al Ma’tsuuraat: Yaasiin, Al Waaqi’ah, Ar Rohmaan, dan Al Mulk. Habis shubuh, Al Waaqi’ah. Habis dhuha, Ar Rohmaan. Habis isya atau maghrib, Yaasiin. Jelang tidur, Al Mulk. Komposisi bisa diubah-ubah. Gapapa. Baca 2 ayat terakhir Q. S.
berikan'ilmu berikan 'amalan.. Pastilah Engkau dikubur nyaman.. terima balasan jaza'ul ihsan.. KH. MANSYUR ISMAIL Pantai Hambawang 1. Basyaiban – Patriot dari Alawiyin yang dilupakan Riwayat Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ( Datu Kalampayan ) Habib Muhammad bin Husein Ba'abud.
.